Archive for April 10, 2012

Alat Penuang Minuman Kopi Dan Susu Secara Automatis (TE-16)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perubahan teknologi berkembang begitu pesat, sehingga dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan yang ada untuk sebuah aplikasi tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat. Begitu pula dengan bidang elektronika, perkembangan teknologi pada khususnya elektronika menuntut automatisasi dalam segala hal yang dapat meringankan pekerjaan manusia dan menjadikan segalanya serba instan, praktis dan ekonomis.

Berdasarkan beberapa alasan tersebut di atas, maka penyusun mencoba untuk merancang sebuah alat untuk menuangkan cairan, dalam hal ini adalah minuman kopi dan susu yang dapat bekerja secara automatis tanpa memerlukan petugas atau operator yang bertugas untuk menuangkan dan mengambilkan air minum yang disediakan. Dalam kehidupan sehari-hari, mesin ini adapat diaplikasikan sebagai mesin penjual minuman, khususnya minuman yang berwarna, tidak transparan seperti kopi dan susu. Dengan menggunakan mesin ini penjual hanya bertugas mengisi kembali tangki penampungan apabila tangki penampungan dalam keadaan kosong.

Rancangan mesin ini dilengkapi dengan beberapa sensor ataupun tranduser yang digunakan utuk mendeteksi suhu dalam tangki atau tandon minuman, sensor level pada gelas, sensor pecahan uang logam sebagai alat pembayaran, dan sebuah decode counter untuk melakukan setting harga setiap satuan (tiap gelas) mulai dari seribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:15 pm Tinggalkan komentar

Studi Analisis Performansi Jaringan Astinet Di Pusat Komputer (Puskom) Universitas Syiah Kuala (TE-15)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan di bidang pendidikan dan pengetahuan. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi sudah menjadi konsumsi orang banyak bukan lagi menjadi monopoli perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Salah satu teknologi informasi yang berkembang pesat adalah jaringan internet. Internet merupakan suatu media untuk memperoleh dan sekaligus menyebarkan informasi tanpa melihat batasan ruang dan waktu.

Kelancaran hubungan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan mobilitas kehidupan masyarakat dewasa ini. Bagus tidaknya suatu sistem komunikasi yang sedang dioperasikan tentu sangat ditentukan oleh handalnya sistem yang sedang dioperasikan. Tentunya untuk menghasilkan kelancaran hubungan komuniksi harus didukung performansi sistem yang baik dalam hal ini yang dibicarakan adalah sistem komunikasi data. Performansi ini dilihat dari perangkat sistem yang sedang beroperasi dan parameter-parameter yang mempengaruhi sistem tersebut.

Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses komunikasi data, memang sewajarnyalah penyedia layanan ini memperhatikan kinerja dan jumlah akses yang dapat di layani kapan dan dimanapun. Bentuk layanan komunikasi datapun kini semakin kompleks seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi khususnya dan elektronik pada umumnya.

Internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer di planet ini. Pada lima tahun lalu, trafik telnet dan World Wide Web merupakan jenis-jenis trafik dominan. Akan tetapi, bentuk layanan yang ditawarkan Internet semakin beragam. Pengguna Internet mulai menggunakan aplikasi-aplikasi seperti video conference, telemedicine, distance learning, dan layanan-layanan lain yang banyak menghabiskan bandwidth.

Modem konvensional saat ini yang mempunyai rate maksimum 56 kbps tentu saja tidak dapat mendukung layanan-layanan baru seperti video conference, telemedicine dan distance learning. Para pengguna internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi internet secara wajar. Oleh karena itu, teknologi serat optik saat ini merupakan sebuah alternatif terbaik yang cocok diterapkan untuk data berkecepatan tinggi.

Untuk dapat mengoperasikan layanan dengan baik dan handal, seorang administator dituntut dapat melakukan manajemen alokasi titik sambungan serta bandwidth yang tersedia sehingga tidak terjadi drop pada jam-jam tertentu. Titik-titik mana saja dari jaringan yang memiliki trafik yang relatif lebih rendah harus dapat menentukan secara pasti kesalahan yang sedang terjadi. Agar dapat mengetahui apa yang terjadi maka administrator harus melakukan analisis terhadap kinerja jaringan.

Untuk dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada pengguna, maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik. Kinerja jaringan dikatakan baik apabila jaringan berada dalam kondisi stabil serta dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap kecepatan transfer data dan bandwidth jaringan.

Analisis kinerja jaringan internet menekankan proses pemantauan dan perhitungan parameter kinerja jaringan pada infrastruktur jaringan seperti kecepatan dan kapasitas transmisi.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:11 pm Tinggalkan komentar

Implementasi Java Media Framework Api Pada Multimedia Streaming (TE-14)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) telah berkembang pesat salah satunya dalam hal bahasa pemrograman. Ada beberapa bahasa pemrograman, salah satunya adalah Java yang sudah tidak di ragukan lagi perannya dalam perkembangan TI.
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat berjalan di semua platform tanpa harus mengubah kode sedikitpun dengan syarat pada sistem yang digunakan sudah terdapat JRE (Java Runtime Environment). Hal inilah yang menjadi kekuatan Java sebagai bahasa pemrograman multiplatform write once run anywhere. Aplikasi menggunakan Java sangatlah luas dan dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu J2EE (Java 2 Enterprise Edition), J2SE (Java 2 Standard Edition), dan J2ME (Java 2 Micro Edition). Dari ketiga sub bagian tersebut yang membedakan adalah cakupan aplikasi yang ingin dibuat. J2EE digunakan untuk aplikasi yang bersifat enterprise dan dalam sekala yang besar seperti sistem terdistribusi, J2SE digunakan untuk aplikasi standard pada desktop sedangkan J2ME lebih dikonsentrasikan untuk aplikasi yang bersifat embedded seperti mobile device. Dari ketiga sub bagian yaitu J2EE, J2SE, dan J2ME masih dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan. J2SE adalah framework yang sering digunakan, karena semua platform Java menggunakan J2SE sebagai base development.

JMF API (Java Media Framework Application Programming Interface) adalah extension dari J2SE yang dikonsentrasikan untuk pemrograman pada multimedia streaming (JMF version 2.1.1e). JMF version 2.1.1e sudah mendukung RTP (Realtime Protocol) yang digunakan sebagai protokol aplikasi yang realtime seperti audio/video streaming. Dengan menggunakan API ini akan mempermudah dalam meng-implementasikan realtime protocol pada multimedia streaming.

JMF API merupakan arsitektur yang menggabungkan protokol dan pemrograman interface untuk merekam, menransmisi, dan playback media. Pada JMF version 2.1.1e, Sun’s sebagai perusahaan pengembang bahasa pemrograman Java berinisiatif untuk membawa pemrosesan time-base media kedalam bahasa pemrograman Java. Time-base media adalah mengubah data yang diterima dengan berdasarkan waktu, termasuk didalamnya seperti audio dan video klip, MIDI, dan animasi.

Karakteristik time-based media adalah dibutuhkannya waktu untuk mengirimkan dan memproses media. Ketika media data dialirkan harus ditemukan timing yang tepat untuk menerima dan menapilkannya ini yang sering disebut sebagai streaming media. Misal ketika movie dimainkan, data tidak dapat dikirimkan dengan cepat sehingga akan terjadi delay pada waktu playback. Dengan kata lain, jika data tidak dapat dikirimkan dan diproses dengan cepat maka akan menyebabkan kehilangan data atau dropping frame untuk memperbaiki playback. Untuk mengatasi masalah waktu transfer data maka dikembangkan banyak format audio/video seperti Cinepak, MPEG-1, H.263, JPEG, PCM, Mu-Law, G.723.1 dan lain-lain. Dari masing masing format tersebut akan mempengaruhi kualitas video/audio, kebutuhan CPU, dan bandwidth.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:09 pm Tinggalkan komentar

Pengaruh Jenis Codec Dan Ketersediaan Bandwidth Terhadap Unjuk Kerja VOIP Menggunakan ITG PLANET VIP-000 Berbasis Protokol H.323 (TE-13)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi Internet yang sedemikian pesat telah memicu munculnya berbagai teknologi baru yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan manusia akan komunikasi yang lebih sempurna dari hari ke hari. Salah satu teknologi yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut adalah teknologi Multimedia. Multimedia didefinisikan sebagai komunikasi yang menggunakan kombinasi antara berbagai media dan mungkin melibatkan Personal Computer (PC) didalamnya (Bandung, Hubbany, Hartanta: 2002). Multimedia sendiri merepresentasikan data dalam bentuk teks, voice, audio, video, musik, gambar, animasi, dll.

Voice yang merupakan bagian dari teknologi multimedia dalam perjalanannya mengalami banyak perkembangan diantaranya kita kenal dengan teknologi Voice Over Internet Protocol (VoIP). Secara umum VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan Internet untuk mengirimkan data paket suara dari satu tempat ke tempat lain menggunakan perantara protokol IP (tharom, purbo: 2001). Pada awal perkembangannya VoIP hanya dapat digunakan untuk komunikasi antar PC multimedia dengan kualitas rendah, namun seiring berjalannya waktu VoIP telah banyak dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk komunikasi antara PC dengan telepon biasa (PSTN/PABX) ataupun untuk komunikasi antar telepon (phone to phone).

Terdapat beberapa protocol yang menunjang teknologi VoIP diantaranya yaitu protocol H.323, SIP Server dan MGCP. VoIP merupakan teknologi yang real-time sehingga mudah sekali terjadi delay ataupun packet loss. VoIP sendiri terdiri dari beberapa coder-decoder (codec) yang membutuhkan bandwidth berbeda dalam setiap pengiriman paketnya dan mungkin saja kualitas layanan VoIP (dilihat dari delay, paket loss, dll) untuk masing-masing codec tersebut juga berbeda. Dengan menggunakan perangkat Internet Telephony Gateway (ITG) PLANET model VIP-000 yang berbasis protocol H.323 kita dapat melakukan komunikasi melalui jaringan VoIP dengan memakai codec yang terdapat didalamnya dan tentunya dengan kebutuhan bandwidth yang disesuaikan pula.

Namun pada kenyataannya, kebutuhan bandwidth masing-masing codec untuk pengiriman paket suara tersebut cukup besar, sehingga timbul berbagai persepsi bahwa teknologi VoIP boros bandwidth. Dari permasalahan tersebut maka muncul ide untuk mengamati performa VoIP jika disediakan bandwidth dengan kapasitas yang berbeda, mulai dengan bandwidth yang lebih besar dari kebutuhannya hingga bandwidth minimum yang harus dipenuhi agar komunikasi dapat berjalan dengan memperhatikan pula proses samplingnya.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:06 pm Tinggalkan komentar

Perencanaan Pengembangan Jaringan Intranet Universitas Lampung Menggunakan Wireless Fidelity (Wi-Fi) (TE-12)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi jaringan internet telah berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka perlu adanya pengembangan terhadap jaringan infrastruktur yang sudah ada, agar jaringan tersebut dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal.[1]

Selama ini Universitas Lampung (Unila) telah lahir sebagai salah satu Universitas yang menggunakan komputer yang terhubung dengan jaringan dan telah menjangkau setiap gedung, ruang kuliah, ruang kerja pegawai bahkan sampai pada tempat-tempat yang digunakan sebagai tempat pertemuan. Jaringan ini merupakan jaringan lokal yang menggunakan kawat tembaga yang berkecepatan 10-100 Mbps. Ditambah lagi untuk transfer data antar gedungnya yang menggunakan kecepatan cahaya karena mengunakan kabel fiber optik sebagai backbonenya.[2]

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Universitas Lampung terus berbenah diri dalam upaya memberikan layanan berupa penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan terus dibangun, baik berupa gedung, laboratorium dan gedung administrasi. Bangunan tersebut sudah tentu dilengkapi dengan teknologi jaringan intranet untuk dapat terhubung dengan gedung-gedung lainnya yang terdapat di Universitas Lampung.

Bersamaan dengan perkembangan masyarakat dunia terhadap penggunaan jaringan intranet, bidang jaringan juga semakin berkembang dan beragam. Hal ini terlihat dengan jelas dengan inovasi berbagai media yang digunakan sebagai penghubung pada jaringan intranet. Media-media tersebut ada yang berupa media terbimbing (guided) seperti kawat tembaga, serat optik, hingga media tidak terbimbing (unguided) seperti penggunaan media gelombang radio. Inovasi ini tentunya dipacu oleh pesatnya kebutuhan-kebutuhan dalam pertukaran data dan informasi yang realtime, terlebih pada bidang pendidikan, industri dan kedokteran. Kini jaringan internet telah menjadi lahan bisnis dan pusat transaksi dari semua jenis produk dan jasa.

Namun setelah teknologi jaringan telah maju kearah yang lebih cepat timbul permasalahan baru, yaitu pada keterbatasan gerak, dimana semakin berkembangnya teknologi maka semakin dibutuhkan suatu jaringan yang efisien khususnya dalam hal waktu, jarak dan tempat dengan mobilitas yang tinggi. Sehingga dimanapun user berada, tidak lagi terhambat oleh masalah tidak adanya jaringan intranet ditempat itu. Dan jaringan yang paling cocok menjawab permasalahan ini adalah wireless networking.[3]

Jaringan wireless atau yang dikenal juga sebagai jaringan nirkabel adalah teknologi yang terdiri atas dua atau lebih komputer untuk dapat berkomunikasi dengan protokol jaringan yang standar digunakan, namun media penghantarnya adalah udara (tanpa kabel). Teknologi jaringan yang menggunakan media udara sebagai medianya disebut dengan wireless networking. Model jaringan wireless networking kini banyak diterapkan sebagai Wireless Local Area Network (WLAN). Teknologi ini semakin berkembang dengan pesat setelah dimunculkannya standar dari organisasi internasional berupa IEEE 802.11. Standar ini berupa solusi tentang penggunaan wireless LAN yang telah berkembang popularitasnya baik disisi bisnis maupun pendidikan.

Selain mobilitasnya yang tinggi teknologi dengan WLAN juga merupakan teknologi dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan teknologi kabel, mudah dalam pengembangan, tentunya mudah juga dalam perbaikan. Dengan demikian wireless LAN telah menjawab pertanyaan dan keterbatasan jaringan dengan kawat tembaga. Contohnya, untuk menjangkau tempat-tempat yang tidak dapat dikembangkan jaringan kabel seperti pada tempat parkir, kantin, asrama mahasiswa, perumahan dosen dan tempat lainnya yang lebih jauh dari gedung-gedung yang terdapat jaringan intranetnya.[3]

Karakteristik jaringan intranet Universitas Lampung yang selama ini diterapkan adalah dengan membagi masing-masing fakultas dalam kelompok-kelompok vlan. Tiap vlan terdiri atas IP address statis yang digunakan oleh masing-masing fakultas dan lembaga di lingkup jaringan intranet Universitas lampung. Dengan karakteristik tersebut Universitas Lampung juga dapat memanfaatkan teknologi jaringan dengan Wireless LAN, yaitu dengan mengkonvergensikan penggunaan LAN dengan kabel yang berbasis IP address statis dan wireless yang berbasiskan IP address dinamis sehingga terbentuk jaringan LAN Unila yang dapat melayani end-user dengan mobilitas tinggi.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:05 pm Tinggalkan komentar

Dukungan Xml Pada Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Di Magister Teknologi Informasi (MTI) UGM (TE-11)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teknologi internet semakin lama semakin berkembang. Kini boleh dikatakan hampir seluruh dunia terjangkau internet. Padahal, pada mulanya internet hanya digunakan di universitas-universitas tertentu dan lembaga-lembaga militer sebagai sarana komunikasi mereka.

Dampak dari perkembangan teknologi internet ini adalah lahirnya berbagai jenis bahasa pemrograman berbasis web seperti PHP, ASP, Java Applet, JSP, dan lain-lain. Meskipun banyak ragam bahasa pemrograman berbasis web, pada umumnya para pengembang (developer) masih menggunakan Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai dasar pengembangan situs-situs internet. HTML sendiri merupakan sebuah revolusi penemuan karena dengannya kita dapat membuat data tampil dengan mudah di layar monitor, melalui internet.

Namun, dengan semakin meningkatnya jumlah data dan jumlah halaman dalam suatu website, masalah pengembangan dan reusability menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Kelemahan dari HTML adalah ia tidak bisa memisahkan antara isi, xaitu data yang ingin ditampilkan, dengan style, yaitu dengan cara apa kita hendak menampilkan data. Sehingga, suatu halaman web yang memuat banyak data dengan disain yang kompleks akan terlihat sangat ruwet, sehingga menyulitkan bila kita ingin mengembangkan dan memodifikasi halaman tersebut. Selain itu, HTML hanya bisa ditampilkan melalui browser komputer. Ia tidak bisa ditampilkan di Personal Digital Assistance (PDA), telepon genggam, dan peralatan bergerak lainnya.

Di tengah masalah pengembangan ini, lahir sebuah bahasa yang dinamakan eXtensible Markup Language (XML). XML mampu memisahkan antara data dengan style dari suatu halaman dengan memanfaatkan teknologi XSL (eXtensible Stylesheet Language). XML juga mampu bertindak sebagai suatu basis data sederhana yang sanggup menerima query dan menampilkan sesuai dengan query. Di samping itu, XML bukan merupakan bahasa yang vendor specific, artinya tidak terikat oleh suatu pengembang perangkat lunak atau bahasa tertentu seperti Sun Microsystem, Microsoft, dan Oracle. XML juga tidak memiliki tag-tag khusus yang hanya berlaku pada satu browser namun tidak berlaku untuk browser yang lainnya seperti yang terjadi pada HTML. Sifat ini membuat data yang ditulis dalam bentuk XML dapat dipertukarkan dengan mudah dengan tetap menjaga integritas data, dari satu platform ke berbagai macam platform lainnya. Keunggulan ini membuat banyak pengembang software berbasis web beralih ke XML untuk menggantikan HTML, meskipun dalam masa transisi kehadiran HTML masih sangat diperlukan, sehingga para developer mengembangkan suatu bahasa markup kombinasi antara XML dan HTML yang bernama XHTML.

Berdasar penemuan baru ini, yaitu XML, maka penulis berusaha menyelidiki keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahannya dengan menerapkan XML pada salah satu bagian dari sistem distance learning yang dirancang oleh tim mahasiswa di bawah bimbingan Bapak Teguh Barata Adji, yaitu bagian pencarian data.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:04 pm Tinggalkan komentar

Perangkat Lunak Penterjemah Bahasa Indonesia-Inggris Menggunakan Pencocokan Tata Bahasa Bagi Pelajar Tingkat Dasar (TE-10)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi alam dan sumber daya manusia yang unggul. Untuk mengembangkan potensi alamiah dan sumber daya manusia diperlukan sarana diantaranya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diambil dari dunia luar karena terbatasnya sarana di Indonesia. Sarana penting untuk transfer ilmu dan teknologi dari bangsa-bangsa lain adalah mempelajari bahasa mereka. Karena bahasa yang digunakan secara internasional saat ini adalah bahasa Inggris, maka diperlukan usaha sejak dini untuk memperkenalkan bahasa Inggris kepada generasi muda Indonesia secara umum dan khususnya untuk pelajar tingkat dasar.

Selama ini pelajar tingkat dasar Indonesia banyak yang belajar bahasa Inggris melalui media cetak atau dari guru bahasa di sekolah-sekolah. Masih jarang sekali sarana belajar bahasa Inggris tingkat dasar yang memanfaatkan teknologi komputer.

Karena tantangan itulah salah satu cara untuk mengatasinya dibuat sebuah perangkat lunak penterjemah bahasa untuk pelajar tingkat dasar di Indonesia. Dengan belajar menterjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke bahasa Inggris pengguna akan mengetahui arti kalimat bahasa Indonesia dalam bahasa Inggris sekaligus membandingkan tata bahasa Inggris dengan tata bahasa Indonesia. Software yang akan digunakan adalah Visual Basic 6.0

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 1:03 pm Tinggalkan komentar

Perancangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web Di Magister Teknologi Informasi UGM (TE-9)

Bab I
Pendahuluan

Bab pendahuluan ini berisikan latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika dari tugas akhir.

1.1. Latar Belakang Masalah
Internet merupakan sebuah revolusi dalam perkembangan teknologi digital yang ditandai dengan terjadinya konvergensi antara teknologi komunikasi, komputer, dan penyiaran (broadcasting) menjadi sebuah teknologi informasi. Internet menjadi jaringan informasi dan komunikasi global pada masa kini.
Jaringan internet telah menjadi kebutuhan semua orang. Implikasi perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi kehidupan sosial. Internet yang awalnya sebagai media pertukaran data sekarang menjadi tempat belajar, berbelanja, bermain, bergaul, dan lain sebagainya. World Wide Web (WWW) menyediakan suatu sarana yang dapat diakses secara global dengan meninggalkan batasan konvensional. Kenyataan inilah yang membuat dunia pendidikan untuk membuat sebuah sistem pendidikan berbasis pada internet agar dapat menjangkau pengguna yang selama ini memiliki kendala teknis geografis dan juga kendala waktu.

Magister Teknologi Informasi (MTI) Universitas Gadjah Mada sebagai institusi pendidikan yang ternama di Indonesia sudah memiliki suatu jaringan global yang terkoneksi dengan internet. Layanan yang diberikan adalah www, e-mail, dan transfer file (FTP). Hal ini memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan aplikasi berbasis web. Konsep pembelajaran jarak jauh yang lebih dikenal dengan Distance Learning menggunakan layanan World Wide Web (www) untuk mendistribusikan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran. Sistem ini juga membentuk sebuah komunitas dimana terjadi proses transfer dan berbagi pengetahuan baik dalam satu komunitas maupun antar komunitas sehingga akan mempercepat terbentuknya sebuah masyarakat yang belajar (Learning Society).

Sebagai bentuk dari perkembangan teknologi yang masih baru, maka dalam penerapannya diperlukan suatu pengkajian dan penelitian yang menyeluruh mencakup aspek-aspek yang ada. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan yang tersedia di internet maka pada tugas akhir ini dibuat sebuah sistem pembelajaran jarak jauh yang terkomputerisasi dengan berbasis web. Diharapkan suatu saat nanti dapat menjadi kajian bagi MTI untuk mengembangkan lebih lanjut.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 12:59 pm Tinggalkan komentar

International Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000) Sebagai Layanan Komunikasi Bergerak Generasi Ketiga (TE-8)

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Pemilihan Judul
Sekarang ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Kebutuhan akan pelayanan telekomunikasi akan semakin meningkat dikarenakan tuntutan kebutuhan pengguna dimasa depan yang semakin meningkat pula, namun yang pasti kebutuhan fasilitas suara masih merupakan kebutuhan yang utama bagi para pengguna jasa telekomunikasi.

Sistem komunikasi bergerak diyakini akan memegang peranan yang semakin penting dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi. Karena dengan sambungan telepon tanpa kabel (wireless) akan semakin mempermudah seseorang untuk berkomunikasi kapan saja dan dimana saja.

Untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna dimasa yang akan datang yang semakin berkembang, diperlukan sebuah standar global dalam bidang komunikasi bergerak. Saat ini spesifikasi dan standar bagi generasi ketiga dari teknologi wireless dikenal sebagai International Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000).
Sebagai sistem komunikasi bergerak generasi ketiga (3G), kata “IMT-2000” memiliki tiga makna kata yang mengandung arti, yaitu: pertama, standar telekomunikasi bergerak ini akan diresmikan pada sekitar tahun 2000, yang kedua standar ini akan memiliki kecepatan 2000 Kbps atau 2Mbps, dan yang ketiga akan beroperasi pada frekuensi 2000 MHz. Kecepatan sebesar itu mutlak dibutuhkan di masa mendatang yang merupakan era multimedia.

IMT-2000 merupakan sistem komunikasi bergerak (mobile communication System) generasi ketiga (3G) yang dirancang untuk menyediakan layanan global, kapabilitas layanan yang beragam dan perbaikan performance secara signifikan. Teknologi ini akan mengintegrasikan pager, telepon selular, dan sistem komunikasi bergerak dengan satelit (mobile satellite system), selain itu diharapkan dengan IMT-2000 nanti pengguna akan dapat di akses secara global dengan nomor yang sama dimanapun di berada. Oleh karena itu, IMT-2000 dapat dikatakan sebagai dasar bagi akses komunikasi global yang terintegrasi.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 12:58 pm Tinggalkan komentar

Analisis Tiga Metode Ekstraksi Ciri Pada Pola Tanda Tangan (Perangkat Lunak) (TE-6)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini pengenalan pola (pattern recognition) banyak
diimplementasikan di dunia industri ataupun instansi, seperti automated
capture dari sinyal dan gambar untuk keperluan identifikasi. Banyak
sekali metode ekstraksi ciri yang dapat diaplikasikan untuk pengenalan
pola. Dalam proyek akhir ini dilakukan suatu perbandingan beberapa
metode ekstraksi ciri untuk mendapatkan hasil verifikasi pola tanda
tangan yang paling akurat. Metode yang akan dibandingkan adalah
metode vektor kuantisasi, DFT 2D, dan DCT 2D. Metode vektor
kuantisasi yang digunakan adalah dengan mengambil sampel satu pola
tanda tangan. Lalu dicari nilai rata-rata fitur pola input tersebut, dan data
tersebut dijadikan sebagai pembanding pada proses verifikasinya. Untuk
metode DFT, memiliki sifat yang tidak berpengaruh terhadap pergeseran
karena pada bagian citra hanya diambil bagian magnitudenya.

Berbeda dengan Discrete Fourier Transform (DFT) yang hasilnya berupa
variabel kompleks dengan bagian real dan imaginer, maka hasil Discrete Cosine Transform (DCT) hanya berupa real tanpa imaginer. Selanjutnya dilakukan pencocokan nilai yang telah didapatkan dari masing-masing metode. Sehingga nantinya diharapkan dapat menemukan metode yang tepat untuk diambil ekstraksi cirinya. Kemudian masing-masing metode ekstraksi ciri dikirimkan ke ATMega16L untuk pemrosesan identifikasi pola tanda tangan, sehingga dapat diketahui pula metode yang tepat bila diimplementasikan ke sebuah perangkat keras.

Untuk mendapatkan koleksi Judul Tesis Lengkap dan Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download

Atau klik disini

April 10, 2012 at 12:56 pm Tinggalkan komentar


Kalender

April 2012
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Posts by Month

Posts by Category