Strategi Pemasaran Tape 31 di Kabupaten Bondowoso (125)

Mei 17, 2012 at 11:01 am Tinggalkan komentar

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

Normal
0

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Pertanian
mempunyai peranan
penting dalam mendukung industri,
sektor pertanian      menghasilan      beberapa
komoditi yang merupakan         asset bagi pengembangan industri
pengolahan hasil pertanian. Pengembangan hasil industri akan makin meluas dan diharapkan dapat mendapatkan basis dari sektor industri
membuka kesempatan kerja dan lapangan
pekerjaan atau berusaha.
Dalam hal ini komoditi pertanian khususnya ketela
pohon adalah merupakan
 salah satu hasil pertanian  yang  berperan
 dalam
 bidang
 pangan
 bagi
 penduduk
 didaerah
 yang
rawan  pangan  yang  sampai
 saat
 ini
 masih  ada.  Diketahui  bahwa  Indonesia
merupakan   penghasil  ketela  pohon
 terbesar  disbanding  dengan  negara
 lain.
Dengan keadaan    tersebut mendorong      kesempatan
     untuk mengutamakan
pendayagunaan ketela pohon sebagai :
Pelet, Chip, Tapioka, Tape.

Berbagai gejala yang sulit   diukur  dengan              tepat,
mengakibatkan pengurangan areal
ketela pohon (ubi kayu). Pembangunan pengairan utamanya program  rehabilitas  yang
 sedang
 berjalan  telah  memungkinkan  komoditi  padi diganti dengan komoditi  yang
lain seperti ketela pohon atau tanaman lain yang
memperpanjang
 masa  tanam  sampai   saat 
 ini  tanaman
 ketela
 pohon
 belum
ditangani  secara  serius  sehingga
 produksi  ketela  pohon  dirasa
 kurang
 dalam
memenuhi permintaan pasar. Hasil tanam yang sudah busuk tidak dapat disimpan lama tanpa ada pengolahan (Processing). Karena
iti pabrik, mengolah surplus musiman dari hasil panen yang mudah busuk adalah penting. Demikian juga hasil
pertanian  yang  tidak  dimakan
 dalam  bentuk  seperti  ketika
 akan
 dipungut.
Teknologin makanan yang sudah modern memungkinkan
produksi-produksi baru
(ATMOSHER,1997).
Strategi
pengembangan yang ideal harus mampu menumbuhkan
industri dipedesaan,  pertumbuhan
 ekonomi,
 peningkatan  nilai  tambah  dari  penyerapan
tenaga kerja dalam rangka  menanggulangi konsentrasi sektor informal di kota
industri  tape  Bondowoso  adalah  makanan  khas  daerah  yang  sudah
 dikenal
dimanamana, disamping harganya
yang relative murah dan mudah membawanya
sehingga sering dijadikan oleh-oleh bagi tamu
yang berkunjung ke Bondowoso.
Umur ketela pohon yang baik antara 9 sampai 12 bulan, musim ketela antara bulan Juni sampai bulan Desember setiap tahunnya. Sebagian
besar ketela yang dikomsumsi menjadi
tape adalah jenis ketela pohon yang berwarna
kuning atau mentega Anonim, 2002).
Kegiatan  industri  tape
 termasuk  kelompok
 agro  industri  yang  dapat
memberi
 peluang bagi para petani
untuk menanam ketela pohon
dalam jumlah yang sangat besar dan juga merangsang
pertumbuhan kerajinan anyaman bambu
dalam bentuk Besek dan Keranjang tape
(Anonim, 2002) Pemasaran
tape sampai saat ini hanya skala lokal saja dan dibeberapa dearah  sekitar   Kabupaten  Bondowoso.  Hal
 ini
 dikarenakan
 berbagai
 faktor
kapasitas  produksi,  ketrsedian  bahan
 baku,
 teknologi
 produksi,
 tenaga
 kerja.
Faktor-faktor     inilah     yang menentukan          keberhasilan            perusahan         dalam
meningkatkan volume penjualan,  luas pangsa pasar, dan keuntungan. Untuk itu
peran manajemen pemasaran sangat menentukan
dalam meningkatkan efektivitas dan tercapainya sasaran perluasan
seperti perluasan
pangsa pasar dan keuntungan.
Manajemen  pemasaran nantinya
akan memunculkan
bebrbagai strategi-strategi pemasaran untuk mengatasi masalah perusahaan
baik dalam lingkuangan internal dan  eksternal  perusahaan  yaitu
 meliputi
 kekuatan,
 kelemahan,
 peluang,
 dan
ancaman.  Untuk  mengetahui  faktor-faktor  internal
 dan   eksternal  perusahaan memerlukan
 analisa
 SWOT
 (Srengjh,
 Weakness,
 Opportunity,
 Treats
),  karena akan  memudahkan
 dalam  pemilihan
 dan
 penetapan  strategi
 pemasaran
 dalam
upaya   meningkatkan
 keuntungan
 volume  penjualan,  dan  luas
 pangsa
 pasar.
Karena      mengingat         pentingnya        manajemen       dan       stategi   pemasaran        untuk keberhasilan  suatu
 perusahaan
 tape,
 maka
 diperlukan
 penelitian
 dengan
 judul
STRATEGI PEMASARAN TAPE 31 DI KABUPATEN BONDOWOSO”
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini

Entry filed under: Uncategorized.

Pengaruh Keanggotaan Primkopti Bangkit Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Anggotanya (Pengusaha Kecil Tempe)” (Studi Kasus di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kodya Malang) (124) Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Altman dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Go Public di Bursa Efek Jakarta (202)

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kalender

Mei 2012
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Most Recent Posts