ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHA ANTARA MASYARAKAT PENERIMA KREDIT DAN BUKAN PENERIMA KREDIT DARI YAYASAN OLAT PERIGI (YOP) (Studi Kasus di Desa Sekongkang Atas Kabupaten Sumbawa Barat) (123)

Mei 17, 2012 at 10:58 am Tinggalkan komentar

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

Normal
0

MicrosoftInternetExplorer4

st1\:*{behavior:url(#ieooui) }

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;}

Sejarah pembangunan Indonesia selama ini tak terlepas
dari kenyataan selalu timbul golongan
yang terpinggirkan oleh proses pembangunan. Golongan ini  adalah  masyarakat  yang  tidak  dapat  mengakses
 sember-sumber
 ekonomi.
Mereka  biasanya  para  urban
 yang
 hidup
 di
 daerah
 yang
 kumuh,  orang  yang menggantungkan
 dirinya
 pada
 sektor
 informal,  pekerja  rendahan  pada
 pabrik,
penduduk kota yang terdesak oleh pendatang, petani kecil dan  nelayan kecil. Dimana ciri dasar pembangunan adalah
meningkatkan konsolidasi pemanfaatan kekayaan
alam dan kurang memperhatikan sumberdaya manusia.
Tujuan pembangunan masyarakat
dalam konsep Community
Development (CD) telah  banyak
dirumuskan dalam beberapa
definisi. PBB  mendefenisikan bahwa pembangunan masyarakat merupakan suatu “proses” dimana usaha-usaha atau potensi-ptensi yang dimiliki masyarakat diintegrasikan dengan sumber
daya yang  dimiliki  pemerintah
 untuk
 memperbaiki   kondisi  ekonomi,  sosial,  dan kebudayaan  serta  mengintegrasikan
 masyarakat
 di
 dalam
 konteks
 kehidupan
berbangasa  dan  memberdayakan
 mereka  agar  mampu  memberikan  kontribusi secara penuh untuk mencapai
kemajuan pada level nasional.

Pengembangan masyarakat
pada dasarnya tidak lagi dipandang sebagai tugas dan wewenang yang dimonopoli oleh pemerintah atau negara, tetapi
telah menjelma menjadi hak dan kewenangan bersama yakni pemerintah (government),
sektor swasta (business /privat sector) dan masyarakat (civil society).
Hubungan  sinergi
 antara
 masyarakat,
 pemerintah  dan  swasta  menjadi bagian  penting dalam good government. Dalam kontek
ini pemerintah dituntut harus
 mempososikan
 diri
 sebagai
 fasilitator  dan  katalisator,  sedangkan  tugas
pembangunan menjadi tanggung jawab seluruh komponen negara termasuk dunia
usaha dan masyarakat. Bentuk ideal relasi
 yang diwujudkan adalah kemitraan (partnership) antara
pemerintah, swasta
dan masyarakat  termasuk di dalamnya organisasi  massa,  organisasi  politik,  organisasi
 profesi
 dan
 lembaga  swadaya masyarakat (LSM).
Sebagai realisasi tindak lanjut
dari adanya good
coorporate governance
berbagai
 perusahaan
 melaksanakan  kegiatan
 pengembangan
 masyarakat  yang dikelola sendiri
dengan melibatkan peran serta masyarakat baik secara perorangan
atau kelompok. Perusahaan meletakkan
dirinya layaknya sebagai lembaga funding
atau donor bagi proyek-proyek
infrastruktur maupun capacity building.
PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT), yang terdapat di Sumbawa Barat pada  dasarnya  telah
 membangun  realisasi
 kemitraan  yang  cukup  baik  antara pemerintah,  sektor 
 swasta
 dan
 masyrakat
 dalam
 pengembangan
 masyarakat.
Selama ini pengembangan masyarakat
mulai dari perencanaan hingga monitoring
evaluasinya  langsung  ditangani  sendiri   oleh  perusahaan  dengan  membantu
masyarakat yang ingin mendirikan usaha-usaha yang menyediakan barang-barang dan  jasa-jasa.  Secara  umum  dapat  memajukan,  menunjang,
 mendorong
 dan
membantu
 pembangunan
 kegiatan
 usahausaha  setempat  di  dalam  wilayah pertambangan.
Data yang ada di bawah ini menunjukkan bahwa
jumlah anggaran yang dibelanjakan oleh PT. NNT setiap tahun
untuk kegiatan pengembangan masyarakat
mengalami fluktuasi.
Pengembangan  yang  telah  dilakukan  oleh  PT.
 NNT
 tersebut
 akan
berdampak  sangat besar pada masyarakat, apalagi
yang di tunjuk adalah YOP. YOP  pada  saat  sekarang  ini  telah  memfokuskan
 upaya
 jangka
 panjang
 pada
pengembangan ekonomi dan sebagai
 bagian dari pemfokusan tersebut yayasan akan   memperluas 
 kegiatan   pengembangan 
 usaha 
 masyarakatnya.   
Kegiatan ekonomi lokal akan
ditekankan terutama pada kerja untuk masa mendatang.
Pembentukan
lembaga usaha mandiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh masyarakat   akan 
 memberikan   momen   yang 
 sangat 
 penting 
 dalam 
 upaya memastikan 
 bahwa 
 penduduk   lokal 
 memperoleh 
 bagian 
 yang 
 adil 
 dalam pengembangan   ekonomi   lokal  
yang   mandiri.   YOP   sangat  berharap   dapat mendukung
 dan
 meningkatkan  usaha  pemasaran
 bagi
 para
 petani
 di
 daerah
Sumbawa Barat (Wagimin, 2000).
Dari berbagai penjelasan serta uraian
diatas, maka perlu diadakan sebuah penelitian mengenai Analisis Komparatif           Pendapatan                   Usaha
antara Masyarakat Penerima Kedit dan bukan Penerima Kredit dari YOP
, sehingga dengan demikian akan  terlihat manfaat dari dana bantuan
yang telah disalurkan PT. NTT melalui
perantara YOP kepada masyarakat.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini

Entry filed under: Uncategorized.

Peranan Bandol (Tengkulak) Dalam Tataniaga Tembakau Rajangan Madura (122) Pengaruh Keanggotaan Primkopti Bangkit Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Anggotanya (Pengusaha Kecil Tempe)” (Studi Kasus di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kodya Malang) (124)

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kalender

Mei 2012
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Most Recent Posts